Tadi malam, entah kenapa tiba-tiba aja gue teringat kembali dengan “dia”, sejak gue ngucapin kata perpisahan kepada dia, dan semenjak itu pula entah kenapa gue makin ngerasa cinta ma dia. Memang perpisahan waktu itu gue yang minta, tapi perpisahan itu gak sepenuhnya keinginan gue. Maksud gue buat ngucapin kata-kata itu karena gue takut dia hanya menjadi patung dalam diri gue, takut kalo dia ntar malah gue sia-siain begitu aja, karena akhir-akhir ini gue emang sedang lagi sibuk-sibuknya ama urusan sekolah. Jadi, daripada dia nya ntar yang marah ma gue, lebih baik gue aja duluan yang minta udahan ma dia. Tetapi karena itu lah gue jadi kaya’ gini sekarang, bimbang gak menentu, dan ngerasa bodoh karena udah ngeluarin kata-kata perpisahan buat dia. Dan ada satu hal yang gue terus ngingat-ngingat dia di dalam fikiran gue ini, yaitu sebuah pesan singkat yang dikirimnya, entah itu buat gue ataupun buat orang lain, tetapi karena pesan itulah gue semakin gak bisa buat ngelupain dia. Inilah isi dari pesan singkat yang dikirimya ke gue.
“perasaan cinta seseorang nggak bisa diukur dari seberapa indah dia berkata, seberapa romantis dia memperlakukan kamu, seberapa banyak dia nelfon atau sms kamu, tapi, dengan cara seberapa lama dia bisa bertahan dengan kekurangan kamu.”
Ya, begitulah isi pesan singkat dari dia. Setiap kali gue ngebaca pesan itu, setiap kali juga gue ngerasain sakit entah dari mana asalnya. Dan kalo boleh jujur, sebenarnya gue gak pernah rela buat ninggalin dia gitu aja, ibaratnya “rumput yang selalu diinjak-injak oleh manusia maupun yang lainnya, rumput itu sebenarnya tidak pernah mau diinjak-injak seperti ini, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa diam di tempat tanpa ada perlawanan dari rumput itu sendiri, karena rumput sudah falsafahnya untuk hidup untuk diinjak-injak oleh orang lain.” Dari kata-kata itulah yang membuat gue jadi serba salah, mau bilang ini ke dia takut salah, dan mau bilang itu ke dia takut ntar gue malah dibilang “pecundang”.
Tadi malam gue curhat tentang ini ke sahabat dekat gue, dia bilang “kalo kamu memang masih cinta dan sayang ama dia, yaudah bilang sejujur-jujurnya ke dia, jangan pernah takut untuk mencobanya, dan jangan pernah menyerah dulu, karena kamu belum mencobanya, dan aku yakin kamu pasti sedang membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari dia.” Memang bener apa yang dia bilang ke gue, kasih sayang dan perhatian, lagi gue butuhkan untuk saat-saat seperti ini. Ibaratnya “ketika kita membutuhkan air dari sebuah keran, maka keran itu pasti akan kita buka agar air yang ada bisa keluar untuk mencukupi apa yang kita butuhkan, tetapi ketika kita sudah tak membutuhkan air itu lagi, sudah pasti keran tersebut akan kita tutup serapat-rapatnya agar tidak ada lagi air yang keluar dari keran itu.”
“Mengatakan apa yang ingin kita katakana, ternyata lebih sulit dari apa yang ingin kita katakana tetapi tidak ingin untuk kita katakana.”
Jangan lupa dukung blog Raziq di Kontes TOP 1 Oli Sintetik Mobil-Motor Indonesia. Makasih yaa ^_^
0 komentar:
Posting Komentar